Posts

Showing posts from July, 2020

Tentang 'Dia'mu

Akan selalu ada orang yang lebih dan lebih dan lebih dan lebih dari dia Akan selalu ada orang yang lebih sempurna Akan selalu ada orang yang lebih terlihat baik Akan selalu ada orang yang lebih rupawan. Tapi pernah tidak berpikir, apakah orang yang lebih itu bisa menerima kamu seperti yang dilakukan 'dia'nya kamu? Pernah tidak berpikir, jika hari ini kamu meninggalkan dia demi mengejar yang lebih sempurna, apakah sudah ada jaminan yang lebih sempurna bisa menerima kamu apa adanya? Pernah tidak berpikir, jika hari ini kamu mencari yang terlihat lebih baik, dan ketika kamu menemukan apakah sudah ada jaminan yang baik hati akan senantiasa memaklumi dan mencintai seperti yang kau tinggalkan itu lakukan? Pernah tidak berpikir, jika hari ini kamu terpesona dengan yang rupawan, dan memilih mengejar, kemudian apa ada jaminan yang rupawan akan menerima setiap sisi dari dirimu yang sudah kau tunjukkan dan diterima baik oleh yang kau tinggalkan sebelumnya? Kenapa manusia selalu ...

Negeri Kata-Kata

Negeri kata-kata Suatu bangsa yang tidak pernah hilang makna Meski kadang hampir punah ditelan fana Namun negeri kata-kata tidak pernah benar-benar tiada Negeri kata-kata Tempat pelarian bagi manusia-manusia yang diketuk lara Tempat singgah bagi manusia-manusia yang dihujam duka Dan tidak pernah didatangi oleh manusia-manusia yang tenggelam dalam suka cita Negeri kata-kata Tidak akan ditemukan dimana-mana Namun ada dimana saja Buka hati, pejamkan mata Mari ke negeri kata-kata dan berkelana di sana Oh maaf, aku lupa, kau tidak memenuhi kriteria Kau tidak larut dalam lara maupun duka karena kau sudah terlanjur hidup bersama cinta yang datang kapan saja tanpa perlu kau minta Bearti aku saja yang pergi ke negeri kata-kata?

Kau telah mati namun aku masih menanti

Aku menjelma pagi yang hilang dalam tiap bait puisi Meracau meminta gulali yang tidak sempat kau beri Berjalan memandang batu nisan berpikir kapan mati Berhenti saat menemukan namamu disini Dalam tanah kau hidup tak tahu arah Bersama nanah yang semakin hari semakin parah Ingin ku bongkar dan menggotongmu meski berdarah-darah Abaikan semua nasehat dan kata pepatah Tidak bisakah kau bangun dari tidur panjangmu itu? Tersenyum mendengar riuh rendah bisikanku Hening khidmat meresapi tiap doa kala petang datang tanpa aba-aba Meluruh merepih bersama jasad yang tidak pernah aku pikir untuk merela Bisakah kau dengar tiap langkah yang mendekat ke pusaramu? Atau detak jantung dan nyanyian nadi yang sayup-sayup memanggil namamu? Bahkan sekumpulan mawar tak berdaun menunggu waktu untuk layu Kembang yang tidak diminati kumbang setia menemani batu nisanmu Kadang aku lupa untuk kembali Saking sendunya menanti Bahkan saat kau telah mati